Laman

TEKNIK PEMANJATAN MULTI PITCH PADA PANJAT TEBING


DIFINISI MULTI PITCH CLIMBING

Multi Pitch Climbing adalah system pemanjatan yang dilakukan pada tebing – tebing besar dan sangat tinggi dengan membuat lebih dari satu Station Belay, setiap bagian dari tebing yang dijadikan tempat Station Belay disebut Pitch. Pada system ini Leader akan membuat anchor sementara di pitch, dan bersiap untuk membelay pemanjat kedua. Leader pada multi pitch climbing adalah orang pertama memanjat dan membuka jalur, sedangkan pemanjat kedua yang terlebih dahulu melakukan pengaman disebut Belayer.

Beberapa sebab pemanjatan menggunakan System Munti Pitch Climbing antara lain :

1. Keterbatasan peralatan, seperti terbatasnya panjang tali yang digunakan ataupun leader kehabisan alat pengaman ditengah pemanjatan.

2. Leader sudah berada diteras tebing sebagai tanda pemanjatan sudah berakhir, teras tebing adalah bagian dari permukaan tebing yang biasa digunakan untuk membuat Station Belay (pitch).

3. Pitch juga dibuat ketika Leader dan Belayer sudah terlalu jauh sehingga akan mengganggu penglihatan dan komunikasi ataupun disaat leader akan terhalang oleh permukaan tebing.

PROSEDUR PEMANJATAN MULTI PITCH CLIMBING

SEBELUM PEMANJATAN 

Sebelum melakukan pemanjatan multi pitch ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan agar proses pemanjatan berjalan lancar sesuai dengan yang direncanakan, diantaranya adalah :

1. PENENTUAN JALUR PANJAT

Dalam menentukan jalur panjat penting sekali untuk mengumpulkan data sebanyak-banyaknya, kumpulkan semua informasi baik melalui literatur dan juga orientasi jalur secara langsung. Tujuannya adalah anda secara pasti akan mengetahui karakter medan yang akan dipanjat, seperti mengetahui tinggi medan, jenis batuan serta jenis pitch dalam pemanjatan. Dengan demikian anda bisa menentukan posisi awal pemanjatan, menentukan jenis alat pengaman yang digunakan, sampai menentukan dimana penempatan anchor, kapan pergantian leader dan lain sebagainya.

2. PEMBAGIAN PERSONIL

Berdasarkan data yang didapat dan hasil dari orientasi jalur secara langsung, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pembagian personil, ada metode tersendiri dalam melakukan pembagian personil yaitu harus berdasarkan pada jumlah personil, kemampuan masing-masing personil, karakter jalur dan system pemanjatan yang telah direncanakan.

3. PERSIAPAN PERALATAN

Dalam pemanjatan multi pitch sangat penting untuk menyesuaikan peralatan yang dibutuhkan dengan karakter medan yang akan dipanjat, semua peralatan tersebut harus disusun rapi dan sistematis. Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan peralatan diantaranya adalah jenis batuan, karakter cacat batuan dan jenis pengaman yang tersedia. Sementara jenis peralatan yang digunakan adalah sama dengan peralatan umum yang digunakan dalam panjat tebing khususnya Artificial Climbing.

PROSES PEMANJATAN 

Setelah semua persiapan seperti personil dan peralatan selesai barulah pemanjatan bisa dimulai. Hal yang penting diperhatikan selama proses pemanjatan adalah komunikasi. Ada dua bentuk komunikasi antara leader dan belayer yaitu melalui ucapan dan bahasa isyarat. Biasanya bahasa isyarat lebih efektif digunakan karena hemat energy dan mudah digunakan, namun lebih efektif lagi komunikasi menggunakan radio seperti handy talky.

1. TUGAS LEADER DAN BELAYER

Leader melakukan pemanjatan ke pitch I dengan membawa sekaligus dua roll tali, satu sebagai tali panjat utama dan tali kedua sebagai tali tambat (fixet rope). Fixet rope juga berfungsi sebagai jalur transportasi antara leader dan personil yang ada dibawahnya. Setelah Leader menyelesaikan pitch I, maka pemanjat kedua (belayer) siap untuk memanjat. Pemanjat kedua melakukan jummaring sambil membersihkan (Cleaning) semua pengaman yang dipasang sebelumnya oleh leader.

Ada beberapa keuntungan menggunakan teknik fixet rope ini diantaranya adalah tali tidak tertambat pada pengaman yang akan diambil sehingga memudahkan pengambilan dan gerak juga menjadi lebih bebas. Agar pemanjat kedua tidak terlalu jauh dengan pengaman yang akan dilepas maka tali utama harus dihubungkan dengan fixet rope.

2. PEMANJATAN UNTUK PITCH 2 DAN SETERUSNYA

Setelah pemanjat kedua sampai ke pitch I, lalu pada jalur menuju ke pitch 2 ini pemanjat kedua akan bertindak sebagai Leader dan Pemanjat pertama berganti sebagai Belayer. Kalau beregu maka personil yang ada dibawah naik menggunakan jummaring, kalau kondisi memungkinkan personil yang lain bisa naik dalam waktu yang bersamaan dengan leader pada pitch 2, namun tetap waspada terhadap reruntuhan batu terutama dari gerakan leader. Seterusnya untuk pemanjatan ke pitch selanjutnya dilakukan sama dengan prosedur diatas. 

SELESAI PEMANJATAN

1. TURUN DARI TEBING

Setelah pemanjatan sampai ke puncak (top) dan dinyatakan selesai maka proses selanjutnya adalah turun lagi ke bawah. Cara yang paling lazim adalah dengan Rappelling, teknik ini bisa dilakukan dengan satu tali (single rope) ataupun dua tali (double rope), biasa personil yang paling akhir rappelling dengan dua tali (double rope) dan tali hanya dikalungkan pada anchor agar mudah untuk dilepas dengan cara ditarik ke kebawah begitu seterusnya untuk setiap pitch.

2. MEMBUAT DATA PEMANJATAN

Saat semua personil sampai kebawah, selanjutnya adalah mendata dan memeriksa semua peralatan yang sudah dipakai. Hal penting terakhir yang harus dilakukan adalah membuat data dokumentasi mengenai pemanjatan yang telah dilakukan berisi tentang semua data spesifik selama pemanjatan yang meliputi :

- Membuat sketsa jalur pada tebing dan topo/sket jalur yang berhasil dipanjat
- Nama jalur, Lokasi, Tinggi jalur, jenis batuan
- Sistem pemanjatan, Waktu pemanjatan, Tingkat kesulitan
- Data peralatan yang digunakan
- Daftar pemanjat

PENULIS : Nadoutdoorlife - Zulkarnain Nad

Artikel TEKNIK PEMANJATAN MULTI PITCH PADA PANJAT TEBING ini ditulis oleh Nadoutdoorlife Terima kasih telah membaca artikel ini, Silahkan di SHARE jika bermanfaat, sertakan link aktif jika ingin meng-copy atau tinggalkan KOMENTAR jika ingin bertanya.

Tidak ada komentar:

TANGGAPI ARTIKEL INI

Silahkan bertanya sesuai topik pembahasan atau memberi masukan. Penulis dengan senang hati akan menanggapi. Hanya komentar yang relevan yang akan ditampilkan.